Untukmembuat batako yang kuat, bagus dan layak dikirim ke luar kota. Namun juga bahan dasar pembuatnya yaitu pasir. Source: www.murciasolarrace.com. 1 sebelum batako dipasang, sebaiknya tidak perlu direndam dalam air. Mudah pengerjaan karena bobot yang ringan dan kuat menjadikan bata ringan aac sb con mudah digergaji, dibor, dibentuk dan CaraMembuat Adukan Untuk Cetak Batako Yang Bagus || Sesuai Takaran NyaMusic : [Vlog No Copyright Musik] My Life ( Feat HiTYdes ) - Broken Elegance https://y Langkahselanjutnya Mencetak Batako Siapkan alat cetakan Masukkan adukan beton kedalam ember Tempatkan bagian bawah cetakan ke tempat yang benar (di bawah atap atau tempat teduh lainnya) Beri oli dibawah cetakan Tuang adukan beton kedalam cetakan Letakkan alat tekan cetakan di atas bagian bawah cetakan Memanfaatkan limbah berupa pasir tailing untuk bahan pembuatan Batako" Membuat takaran pasir tailing ukuran 1m3 dan alas takaran hasilnya 4 buah dan 2000 buah. c. Menggali mengeruk dan mengangkut limbah di kolam hasilnya 1 hari 12 m3. d. Mencuci dengan air tawar, menyaring dan mengumpulkan dan memisahkan lumpur dan pasirnya serta Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd Nợ Xấu. Pertama campuran semen dan pasir dengan takaran 14 untuk plesteran di dalam tanah serta campuran semen dan pasir dengan takaran 16 untuk plesteran di atas tanah. Sesuai penamaannya adukan ini terbuat dari campuran semen dan pasir kadang-kadang juga. Menghitung Kebutuhan Semen Dan Pasir Pada Pasangan Bata Beton Instan Indokon Mortar Indokon16072020 Dari semua cara mengetahui takaran membuat batako yang baik anda disarankan untuk menggunakan campuran 1 adukan pasangan batako. Pelaksanaan pemasangan batako. Khusus jenis yang berlubang dapat berfungsi sebagai isolasi udara. Tempat adukan ini dapat dibuat dari kayu multiplex atau pasangan batu yang dibentuk seperti kotakan. 6 untuk pemasangan dinding bata yang di atas tanah. Join Facebook to connect with Wawan Batako and others you may know. Join Facebook to connect with Adrian Batako and others you may know. Perbandingan campuran Semen PCC 1 Pasir 7 8 Jenis penggunaan pasangan. 4 pasir atau 1 semen. Hal pertama yang harus Anda. Ada pula adukan plesteran yang ditujukan khusus untuk memplester dinding. View the profiles of people named Adrian Batako. 15032019 Tiap m2 pasangan tembok membutuhkan lebih sedikit batako jika dibandingkan dengan menggunakan batu bata berarti secara kuantitatif terdapat suatu pengurangan. 09102009 Dalam pembuatan campuran adukan untuk pasangan batu bata harus sesuai standar takaran perbandingan penggunaan material agar tidak terjadi kegagalan misalnya keruntuhan akibat kekurangan semen sebagai bahan pengikat pasangan batu bata. 5 pasir agar menghasilkan batako yang kokoh namun dengan harga yang terjangkau. 21 23 buah batako press kecil dan 12 14 buah batako press besar. Jenis penggunaan pasangan. Batako yang digunakan adalah yang memiliki ukuran 10 x 20 x 40 cm. Keretakan pada dinding relatif jarang terjadi. 6 ps yaitu dengan perbandingan penggunaan. Plesteran pasangan batu kali. Pasir dan semen dicampur terlebih dahulu sampai. Batako yang dipakai harus batako utuh yang tanpa cacat kecuali pada sudut-sudut pertemuan dapat dipakai batu bata potongan dengan ukuran yang semestinya. Campuran adukan bahan bangunan semen jenis ini terdiri dari dua macam yaitu. Pembuatan mudah dan ukuran dapat dibuat sama. Setelah bahan dan peralatan sudah siap selanjutnya kita bisa langsung memulai untuk membuat batako. Karena cara inilah yang Kami gunakan dari 2010 hingga saat artikel ini ditulis. 4 untuk pemasangan dinding bata yang tertutup tanah atau bak air agar tidak rembes. Campuran pasir dengan bahan bangunan semen untuk pasangan bata. Plesteran pasangan bata beton berlubang batako. Ukurannya besar sehingga waktu dan ongkos pemasangan juga lebih hemat. Alat takar dibuat seperti yang diuraikan pada artikelcara membuat takaran adukan. Pada plesteran ada dua perbandingan aduka. Dinding akan menjadi Kuat dan tahan. Adapun urutan pengadukan adalah kebalikan dari sistem pencampuran dengan mesin. 14052014 Kondisi Ketahanan Dinding Bangunan Sipil Dengan Menggunakan Bahan Baku Batu Bata Pemakaian batu bata dalam pembuatan dinding suatu bangunan sipil mempunyai beberapa manfaat yaitu diantaranya membuat dinding menjadi kedap air sehingga jarang terjadi rembesan pada tembok. Campuran Adukan dan Plesteran. 09102019 Jumlah kebutuhan batako press per 1 m2. Sekian artikel tentang takaran membuat batako yang baik Jangan lupa share dan semoga artikel ini bermanfaat. Maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan tidak hanya takaran adonannya saja. Anda akan mengetahui cara Kami membuat Batako berkualitas. Perbandingan campuran adukan yang umum digunakan antara lain 1 pc. 22042021 Ada dua ragam adukan yang biasa digunakan untuk plesteran. View the profiles of people named Wawan Batako. 14062015 Selanjutnya Anda juga harus menyiapkan beberapa peralatan bangunan sederhana seperti cetakan batako kotak untuk adukan sendok semen cangkul sekop ayakan pasir ember penyiraman dan plastik untuk menjaga kelembaban. 01052018 Cara menghitung kebutuhan semen dan pasir pada pasangan batako dengan campuran 1 PC. 28052018 Adukan ini biasanya digunakan untuk memasang batubata batako dan bata ringan. Facebook gives people the power to. Adukan Semen untuk Pasangan Batu bata. Semua sambungan antar batako harus terisi penuh oleh adukan dengan jarak siar yang seragam. Dalam mengerjakan dinding seluas 1 m 2 yang sesuai dengan kebutuhan lapangan maka material semen PC yang dibutuhkan adalah 174 kg serta pasir PP 00086 m 3. 24032019 Takaran membuat batako terbaik sesuai Standar Batako Pandawaland. Perbandingan campuran Semen PCC 1 Pasir 7 8 Jenis penggunaan pasangan. Tiap m2 pasangan tembok membutuhkan lebih sedikit batako jika dibandingkan dengan menggunakan batu bata berarti secara kuantitatif terdapat suatu pengurangan. Untuk membuat Batako yang kuat bagus dan layak dikirim ke luar kota. Adzan nada takbiran adzan viral terbaru jadi bikin kangen Hari RayaMendengar adzan ini jadi Rindu Pengen Ngumpul KeluargaSource video. Bila dalam pasangan terdapat bata cacat bata ini harus diganti atas beban pelaksana. Kelebihan Dinding Batako Press. 01102012 Perbandingan takaran yang tepat untuk campuran semen. Facebook gives people the power to. 1 October 2012 Tips. Jago Bangunan Semen Gresik Kokoh Tak Tertandingi Menghitung Kebutuhan Semen Dan Pasir Pada Pasangan Batako Ilmuproyek Com Panduan Lengkap Cara Pemasangan Bata Ringan Hebel Yang Baik Dan Benar Arafuru Bata Ringan Definisi Keunggulan Harga Dan Cara Pemasangan Pengadaan Eprocurement Dinding Pasangan Batu Bata Dalam Konstruksi Bangunan Home Design And Ideas Menghitung Kebutuhan Semen Dan Pasir Pada Pasangan Batako Beton Instan Indokon Mortar Indokon Http Sipil Polimdo Ac Id Wp Content Uploads 2019 02 Modul Praktek Kerja Batu Pdf Cara Pemasangan Batu Bata Merah Yang Benar Untuk Dinding Memilih Material Dinding Bata Merah Batako Atau Hebel Griya Satria Cara Pemasangan Batu Bata Merah Yang Benar Untuk Dinding Menghitung Kebutuhan Semen Dan Pasir Pada Pasangan Batako Beton Instan Indokon Mortar Indokon Cara Memasang Batako Dengan Cepat Dan Mudah Youtube Kelebihan Dan Kekurangan Bata Merah Batako Dan Bata Ringan Tips Memilih Antara Bata Merah Batako Atau Bata Ringan Hebel Untuk Dinding Rumah Blog Marga Jaya Yogyakarta adukan batako pasangan takaran Sepertinya Anda menggunakan alat otomatisasi untuk menelusuri situs web kami. Mohon verifikasi bahwa Anda bukan robot Referensi ID 76ebe1d8-0c66-11ee-abd9-714b50707972 Ini mungkin terjadi karena hal berikut Javascript dinonaktifkan atau diblokir oleh ekstensi misalnya pemblokir iklan Browser Anda tidak mendukung cookie Pastikan Javascript dan cookie diaktifkan di browser Anda dan Anda tidak memblokirnya. Bahan bangunan batako semakin hari semakin mahal harganya maka perlu dilakukan satu langkah inovatif yang bisa menekan harga pembuatan bahan bangunan tersebut. Dengan pemanfaatan bahan bangunan yang lebih murah harganya, salah satunya yang dapat digunakan adalah kerak yaitu limbah dari pengolahan minyak tanah sebagai bahan tambahan pembuatan ini bertujuan untuk dapat mengetahui perbandingan uji kuat tekan batako manual dengan bahan tambah kerak limbah pengolahan minyak tanah. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental. Pada penelitian ini digunakan rancangan pebandingan campuran 1 pc 6 ps sebagai bahan kontrol, 1 Pc 5,5 Ps 0,5 Kr, 1 Pc 5 Ps 1 Kr, 1 Pc 4,5 Ps 1,5 Kr, 1 Pc 4 Ps 2 Kr dengan volume pasir lebih sedikit kelompok eksperimen. Pemeriksaan benda uji terhadap kuat tekan dilakukan pada umur 7, 14, 21, dan 28 hari. Dimensi benda uji untuk pengujian kuat tekan 30 cm x 10 cm x 15 cm. Hasil kuat tekan yang terjadi pada masing-masing variasi masih memenuhi stndar yang ditetapkan oleh tabel mutu bata SNI-03-0348-1989, batako tipe konvensional atau batako tanpa penambahan kerak pada umur 7, 14, 21, dan 28 hari menunjukan nilai rata-rata 38,2 kg/cm2 – 47,5 kg/cm2, batako tipe konvensional ini termasuk pada tingkat mutu III. Batako tipe A dengan penambahan kerak 0,5 takaran mendapatkan hasil rata-rata 69,9 kg/cm2 - 89,2 kg/cm2, batako tipe C 64,5 kg/cm2 - 86,5 kg/cm2 , batako tipe D 60,8 kg/cm2 – 79,1 kg/cm2 , dengan rata-rata tersebut batako tipe A, tipe C,dan tipe D termasuk batako dengan tingkat mutu II. Sedangkan batako dengan tingkat mutu I terlihat pada batako tipe B dengan rata-rata 100,0 kg/cm2 -140,9 kg/cm2. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Kuat tekan batako dengan penambahan kerak lebih kuat dari pada batako konvensional. Batako dengan penambahan kerak lebih kuat dengan komposisi perbandingan 1 portland cement 5 pasir 1 kerak. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Vol. 5 Juni 2022 Rang Teknik Journal ISSN 2599-2081 Fakultas Teknik UMSB EISSN 2599-2090 Perbandingan Studi Uji Kuat Tekan Batako Manual Dengan Bahan Tambahan Limbah Kerak Pengolahan Minyak Tanah Umayya Ulfah1, Liadira Kusuma Widya2, Nunuk Candra Stiyanta3 Fakultas Teknik, Universitas Sunan Bonang1,2,3 email umayyaulfah5 liadirakw liadirakw DOI Abstract Bahan bangunan batako semakin hari semakin mahal harganya maka perlu dilakukan satu langkah inovatif yang bisa menekan harga pembuatan bahan bangunan tersebut. Dengan pemanfaatan bahan bangunan yang lebih murah harganya, salah satunya yang dapat digunakan adalah kerak yaitu limbah dari pengolahan minyak tanah sebagai bahan tambahan pembuatan ini bertujuan untuk dapat mengetahui perbandingan uji kuat tekan batako manual dengan bahan tambah kerak limbah pengolahan minyak tanah. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental. Pada penelitian ini digunakan rancangan pebandingan campuran 1 pc 6 ps sebagai bahan kontrol, 1 Pc 5,5 Ps 0,5 Kr, 1 Pc 5 Ps 1 Kr, 1 Pc 4,5 Ps 1,5 Kr, 1 Pc 4 Ps 2 Kr dengan volume pasir lebih sedikit kelompok eksperimen. Pemeriksaan benda uji terhadap kuat tekan dilakukan pada umur 7, 14, 21, dan 28 hari. Dimensi benda uji untuk pengujian kuat tekan 30 cm x 10 cm x 15 cm. Hasil kuat tekan yang terjadi pada masing-masing variasi masih memenuhi stndar yang ditetapkan oleh tabel mutu bata SNI-03-0348-1989, batako tipe konvensional atau batako tanpa penambahan kerak pada umur 7, 14, 21, dan 28 hari menunjukan nilai rata-rata 38,2 kg/cm2 – 47,5 kg/cm2, batako tipe konvensional ini termasuk pada tingkat mutu III. Batako tipe A dengan penambahan kerak 0,5 takaran mendapatkan hasil rata-rata 69,9 kg/cm2 - 89,2 kg/cm2, batako tipe C 64,5 kg/cm2 - 86,5 kg/cm2 , batako tipe D 60,8 kg/cm2 – 79,1 kg/cm2 , dengan rata-rata tersebut batako tipe A, tipe C,dan tipe D termasuk batako dengan tingkat mutu II. Sedangkan batako dengan tingkat mutu I terlihat pada batako tipe B dengan rata-rata 100,0 kg/cm2 -140,9 kg/cm2. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Kuat tekan batako dengan penambahan kerak lebih kuat dari pada batako konvensional. Batako dengan penambahan kerak lebih kuat dengan komposisi perbandingan 1 portland cement 5 pasir 1 kerak. Kata Kunci Batako, Kerak minyak tanah, dan Kuat tekan PENDAHULUAN Seiring berkembangnya zaman semakin pesat pula antusiasme masyarakat terhadap kebutuhan primer manusia yaitu rumah. Selain rumah tidak sedikit pula yang memiliki proyek-proyek kontruksi bangunan besar untuk mendirikan tempat usaha, fasilitas-fasilitas umum, dan perumahan. Proyek konstruksi merupakan proyek yang unik karena tidak ada satu pun proyek konstruksi yang sama. Pemilik setiap proyek pun pasti berbeda-beda. Ada pemilik yang memprioritaskan biaya yang murah, ada yang memprioritaskan waktu, dan ada yang memprioritaskan kualitas material. Teknisi harus bisa melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pemilik tersebut. Dengan demikian, pada proyek terdapat 3 tiga hal, yaitu, meliputi target waktu jadwal, biaya anggaran, dan mutu spesifikasi yang menjadi sasaran proyek. Bahan bangunan seperti batako dan lain-lain semakin hari semakin mahal harganya. Karena bahan susun yang dipakai meningkat harganya demikian juga dengan tenaga kerja juga meningkat upahnya. Maka perlu dilakukan satu langkah inovatif yang bisa menekan harga pembuatan bahan bangunan tersebut. Dengan pemanfaatan bahan bangunan yang lebih murah harganya, salah satunya yang dapat digunakan adalah kerak yaitu limbah dari pengolahan minyak tanah sebagai bahan tambahan pembuatan batako. Demikian juga dengan pemberdayaan sumber daya lokal dapat berupa pemanfaatan limbah. Pemanfaatan limbah disamping dapat mengurangi pencemaran lingkungan juga dapat digunakan sebagai alternatif pengganti bahan bangunan yang sudah ada. Salah satu limbah yang dapat dimanfaatkan dengan baik adalah kerak sisa dari hasil pengolahan minyak tanah. Vol. 5 Juni 2022 Rang Teknik Journal ISSN 2599-2081 Fakultas Teknik UMSB EISSN 2599-2090 Pemanfaatan limbah kerak sebagai campuran bahan pembuatan batako juga dapat menghemat bahan baku pembuatan batako, seperti pasir dan juga semen. Melihat potensi limbah sludge oil kerak yang belum maksimal, maka perlu adanya penelitian tentang pemanfaatan limbah dari hasil pengolahan minyak tanah, sebagai bahan tambahan dalam pembuatan batako dengan judul “Perbandingan Studi Uji Kuat Tekan Batako Manual dengan Bahan Tambahan Limbah Kerak Pengolahan Minyak Tanah”. METODE PENELITIAN Tempat Dan Waktu penelitian Observasi di lakukan di Desa Medalem Kecamatan Senori Kabupaten Tuban. Sedangkan uji lab benda uji di Laboratorium Dinas PUPR Kabupaten Tuban. Observasi dilakukan pada bulan April 2021 Pelaksanaan mulai dari pengadaan bahan dasar dan bahan penunjang hingga pembuatan laporan akhir memerlukan waktu 16 minggu yaitu mulai dari tanggal 01 April 2021 sampai tanggal 30 Juli 2021 dengan jadwal sebagai berikut Pembuatan sample benda uji dilakukan desa Medalem Kecamatan Senori Kabupaten Tuban pada tanggal 01 Juli 2021. Untuk pengujian kuat tekan sample benda uji dilakukan di Laboratorium Dinas PUPR Kabupaten Tuban pada tanggal 08 Juli sampai dengan 29 Juli 2021. Jenis Penelitian Jenis penelitian eksperimental merupakan salah satu jenis-jenis metode penelitian yang merupakan memungkinkan peneliti memanipulasi variabel dan dan meneliti akibat-akibatnya. Pada metode ini variabel-variabel dikontrol sedemikian rupa, sehingga variabel luar yang mungkin mempengaruhi dapat dihilangkan. Dengan demikian metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode eksperimental, karena bertujuan untuk mencari hubungan sebab akibat dengan memanipulasikan satu atau lebih variabel, pada satu atau lebih kelompok eksperimental dan membandingkan hasilnya dengan kelompok kontrol yang tidak mengalami manipulasi. Manipulasi adalah mengubah secara sistematis sifat-sifat atau nilai-nilai variabel bebas. Kontrol merupakan kunci metode eksperimental, sebab tanpa kontrol manipulasi dan observasi akan menghasilkan data yang meragukan. Vareabel Penelitian Variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel dalam penelitian ini ada tiga macam yaitu variabel bebas, variabel terika dan variabel kontrol. a. Variabel Bebas Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebuah perubahan nyata atau timbulnya variable dependen {Sugiono,1990} . Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variasi persentase penambahan kerak dan pengurangan pasir. b. Variabel Terikat Variabel terikat merupakan yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas Sugiono,1990. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah jenis pengujian yang dilakukan terhadap kuat tekan batako dengan bahan tambah kerak. c. Variabel Kontrol Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan dan dilihat konstan sehingga peniliti dapat melakukan penelitian bersifat membandingkan Sugiono,1990. Variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan-bahan pembuat batako, nilai fas, alat-alat yang digunakan dalam pengujian batako dan bahan serta tempat pengujian batako Laboratorium. Bahan Dan Alat Penelitian Bahan – bahan yang diperlukan antara lain a. Semen Semen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu semen merk Gresik dengan kemasan 40 kg. b. Pasir Pasir yang digunakan adalah pasir hitam Bojonegoro yang lolos saringan atau lolos lubang ayakan 2,38 mm. c. Oil sludge kerak Oil sludge kerak adalah limbah dari hasil pengolahan minyak tanah, berbentuk padat dan ringan yang sudah di hancurkan dan lolos lubang ayakan 5 mm. Vol. 5 Juni 2022 Rang Teknik Journal ISSN 2599-2081 Fakultas Teknik UMSB EISSN 2599-2090 d. Air Air yang digunakan dalam penelitian ini yaitu air bersih yang terdapat di tempat pembuatan sampel dan pengujian sampel. Alat – alat yang dipelukan antara lain Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini baik meliputi pembuatan sampel dan pengujian sampel adalah sebagai beikut a. Ayakan Pasir dan Mesin Penggetar Ayakan digunakan untuk menghasilkan agregat halus dengan lolos ukuran saringan atau lolos lubang ayakan 2,38 mm. b. Timbangan Timbangan digunakan untuk menentukan/menimbang bahan penyusun dari batako. c. Gelas Ukur Gelas ukur digunakan untuk mengukur banyaknya air yang digunakan pada pembuatan batako. d. Wadah dan Pengaduk Wadah digunakan untuk membuat campuran batako agar lebih mudah dan diaduk dengan pengaduk agar dapat tercampur dengan rata. e. Cetakan Batako Cetakan batako digunakan untuk menuang adonan batako yang telah dicampur agar terbentuk batako sesuai dengan ukuran yang diinginkan. f. Bak Air Bak air digunakan untuk merendam benda uji agar batako menghasilkan kuat tekan lebih tinggi. g. Sendok Semen Sendok semen digunakan untuk mengaduk campuran bahan batako. h. Rol Meter Rol meter digunakan untuk mengukur secara detail dan lengkap dimensi batako. i. Soiltest-CT 629 Soiltest-CT 629 digunakan untuk melakukan pengujian pada kuat tekan batako. Populasi Dan Sampel Penelitian Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, sedangkan populasi dalam penelitian ini adalah perbandingan kuat tekan batako dengan bahan tambahan kerak, dalam pebandingan campuran 1 pc 6 ps sebagai bahan kontrol, 1 Pc 5,5 Ps 0,5 Kr, 1 Pc 5 Ps 1 Kr, 1 Pc 4,5 Ps 1,5 Kr, 1 Pc 4 Ps 2 Kr dengan volume pasir lebih sedikit kelompok eksperimen. Sampel dalam penelitian ini adalah berupa bahan penyusun batako untuk uji bahan dan sampel benda uji dengan ukuran 30 x 10 x 15 cm, sesuai dengan Standart Industri Indonesia, dimana semen yang digunakan adalah semen tipe I dengan merk Semen Gresik, Pasir Bojonegoro yang dijual dipasaran,serta air bersih. Sedangkan kerak yang digunakan dalam penelitian ini adalah limbah dari hasil penyulingan minyak tanah dari Desa Medalem Kecamatan Senori Kabupaten Tuban. Untuk sampel yang berupa benda uji terdiri dari batako manual yang menggunakan tambahan kerak kelompok eksperimen, sedangkan batako manual tanpa tambahan kerak kelompk kontrol. Dari 5 macam komposisi perlakuan, masing-masing komposisi dibuat 3 buah benda uji dengan ukuran 30 x 10 x 15 cm. Adapun sampel yang digunakan dan dimanipulasi dalam penelitian ini dengan perincian sebagai berikut a. 3 buah sampel batako manual tanpa bahan tambahan sebagai bahan kontrol untuk uji kuat tekan. b. 3 buah sampel batako dengan tambahan kerak sebagai kelompok eksperimen untuk uji kuat tekan dengan komposisi 1 Pc 5,5 Ps 0,5 Kr. c. 3 buah sampel batako dengan tambahan kerak sebagai kelompok eksperimen untuk uji kuat tekan dengan komposisi 1 Pc 5 Ps 1 Kr. d. 3 buah sampel batako dengan tambahan kerak sebagai kelompok eksperimen untuk uji kuat tekan dengan komposisi 1 Pc 4,5 Ps 1,5 Kr. e. 3 buah sampel batako dengan tambahan kerak sebagai kelompok eksperimen untuk uji kuat tekan dengan komposisi 1 Pc 4 Ps 2 Kr. Membuat bahan uji sebanyak 60 buah, dengan masing-masing komposisi 3 buah sampel, dengan rincian untuk tes uji pada hari ke 7, pada hari ke 14, pada hari ke 21, dan terakhir pada hari ke 28. Vol. 5 Juni 2022 Rang Teknik Journal ISSN 2599-2081 Fakultas Teknik UMSB EISSN 2599-2090 Tabel 1 Sampel Benda Uji Untuk mendapatkan perbandingan kuat tekan batako pengujian dibagi menjadi empat tahapan sesuai umur batako pada umur 7, 14, 21 dan 28 hari dengan ukuran sampel batako yang digunakan adalah 30 x 10 x 15 cm. Tabel 2 Jenis dan Banyaknya Pengujian Proses Pembuatan Sampel Proses pembuatan keseluruhan dilakukan ditempat teduh,terlindung dari sinar matahari langsung dengan beberapa tahapan sebagai berikut a. Bahan baku,utamanya paasir,air dan kerak dibebaskan dari kotoran serta benda – benda organis lainya. Kehalusan pasir sebaiknya antara 2 – 4 mm. b. Semen, pasir, kerak dicampur dengan air sampai tercapai campuran setengah basah yang merata secara sederhana, keadaan ini dapat diketahui dengan cara campuran yang telah merata dikepal dengan telapak tangan kemudian dijatuhkan dari ketinggian 1,2 meter kepermukaan tanah keras. Bila campuran sudah baik, 2/3 bagian tetap mengumpul dan lainya tersebar. c. Campuran yang sudah jadi dimasukan kedalam cetakan sedikit demi sedikit sambil dipadatkan dengan penumbukan. d. Pembukaan cetakan dilakukan dengan hati-hati dan perlahan-lahan untuk menghindari kerusakan-kerusakan dan ketidaksempurnaan bentuk maupun sudut-sudutnya. e. Perendaman benda uji pada air dengan waktu kurang lebih 3 hari untuk menmbah kuat tekan benda uji. f. Pengeringan dilakukan dengan angin secara alamiah, cara ini murah dan mudah dilakukan serta memberikn hasil yang baik, hanya saja membutuhkan waktu yang cukup lama, antara 3-4 minggu. Pengeringan dengan terik matahari akan menyebabkan retak-retak yang dapat mengurangi kekuatan. Uji Batako NI 03-28Cara pengujian batako ini berdasarkan SNI 03-2847-2002. Berdasarkan S47-2002 pengujian menggunakan langkah-langkah sebagai berikut 1. Pengukuran Benda Uji Untuk mengetahui ukuran benda rata – rata batako, dipakai 2 buah benda uji yang utuh. Sebagai alat pengukur dipakai meteran untuk mengukur setiap panjang, lebar, dan tebal dinding batako, dilakukan paling sedikit dua kali pada tempat berbeda – beda kemudian dihitung harga rata – rata dari pengukuran tersebut. 2. Pengujian Kuat Tekan Kuat Tekan compressive strength adalah suatu bahan yang merupakan perbandingan besarnya beban maksimum yang dapat ditahan dengan luas penampang bahan yang mengalami gaya tersebut Mariq R dalam Dony Hermanto. 2014. Kuat tekan batako mengidentifikasi mutu dari sebuah struktur, semakin tinggi tingkat kekuatan struktur yang dikehendaki, semakin tinggi pula mutu batako yang dihasilkan. Batako harus dirancang proporsi campuranya agar Vol. 5 Juni 2022 Rang Teknik Journal ISSN 2599-2081 Fakultas Teknik UMSB EISSN 2599-2090 menghasilkan suatu kuat tekan rerata yang disyaratkan pada tahap pelaksanaan konstruksi, batako yang telah dirancang campuranya harus diproduksi sedemikian rupa sehingga memperkecil frekuensi terjadinya batako dengan kuat tekan yang lebih rendah dan seperti yang telah disyaratkan. Untuk menghitung besarnya kuat tekan digunakan persamaan [I]. fʼc = Dengan fʼc= Kuat tekan beton MPa P = Beban maksimum N A = Luas permukaan benda uji cm² HASIL DAN PEMBAHASAN Proses pembuatan batako memerlukan bahan-bahan seperti semen, pasir, air dan ditambah sludge oil yang telah dihaluskan. Bahan tersebut ditakar sesuai kebutuhan kemudian diaduk menjadi satu sehingga menjadi adonan yang dapat dibentuk menggunakan cetakan batako berukuran 30 cm x 10 cm x 15 cm. Setelah melalui proses pencetakan, batako dikeringkan dan disela proses pengeringan batako perlu untuk dilakukan perendaman selama kurang lebih 3 hari untuk dapat menambah kuat tekan batako. Batako dikeringkan selama 7, 14, 21, dan 28 hari, batako yang telah selesai waktu pengeringannya dapat diuji kuat tekannya. Berikut adalah hasil kuat tekan batako yang telah diuji 1. Hasil Pengujian kuat tekan batako konvensional dengan batako penambahan kerak a. Tes kuat tekan batako umur 7 hari Tabel 3 Hasil kuat tekan batako umur 7 hari b. Tes kuat tekan batako umur 14 hari Tabel 4 Hasil kuat tekan batako umur 14 hari No Perbandingan Slump Berat Diameter Tinggi Luas Penampang Berat Isi Umur Beban Kekuatan KekuatanBenda Campuran Maksimum Tekan Tekan 14 HariUji cm Kg cm cm cm² Kg / cc hari Kn Kg / cm² Kg / cm² 16 1 ː 6 - - 10 15 x 30 4,810 14 110 30,9 35,1 17 1 ː 6 - - 10 15 x 30 4,815 14 120 33,7 38,2 18 1 ː 6 - - 10 15 x 30 4,804 14 130 36,5 41,4 19 1 ː 5,5 ː 0,5 - - 10 15 x 30 4,673 14 210 58,9 66,9 20 1 ː 5,5 ː 0,5 - - 10 15 x 30 4,690 14 220 61,7 70,1 21 1 ː 5,5 ː 0,5 - - 10 15 x 30 4,708 14 240 67,3 76,5 22 1 ː 5 ː 1 - - 10 15 x 30 4,625 14 260 72,9 82,9 23 1 ː 5 ː 1 - - 10 15 x 30 4,655 14 370 103,8 117,9 24 1 ː 5 ː 1 - - 10 15 x 30 4,679 14 380 106,6 121,1 25 1 ː 4,5 ː 1,5 - - 10 15 x 30 4,488 14 220 61,7 70,1 26 1 ː 4,5 ː 1,5 - - 10 15 x 30 4,470 14 210 58,9 66,9 27 1 ː 4,5 ː 1,5 - - 10 15 x 30 4,435 14 200 56,1 63,7 28 1 ː 4 ː 2 - - 10 15 x 30 4,304 14 190 53,3 60,6 29 1 ː 4 ː 2 - - 10 15 x 30 4,333 14 210 58,9 66,9 - 10 15 x 30 4,244 14 190 53,3 60,6 c. Tes kuat tekan batako umur 21 hari Tabel 5 Hasil kuat tekan batako umur 21 hari Vol. 5 Juni 2022 Rang Teknik Journal ISSN 2599-2081 Fakultas Teknik UMSB EISSN 2599-2090 d. Tes kuat tekan batako umur 28 hari Tabel 6 Hasil kuat tekan batako umur 28 hari Tabel 6 Rata-rata Hasil Pengujian Kuat Tekan Batako Umur 7, 14, 21, dan 28 hari Keterangan 1. Konvensional = 1 6 2. Tipe A = 1 5,5 0,5 3. Tipe B = 1 5 1 4. Tipe C = 1 4,5 1,5 5. Tipe D = 1 4 2 Jika dilihat dari hasil pengujian kuat tekan batako umur 7 hari pada batako konvensional, tipe A, tipe B, tipe C dan tipe D, yang menunjukkan nilai rata- rata kuat tekan lebih tinggi adalah pada batako tipe B dengan perbandingan 1 5 1 takaran dengan nilai 140,9 kg/cm2. Sedangkan nilai kuat tekan terendah pada umur 7 hari terdapat pada batako tipe konvensional tanpa penambahan kerak dengan perbandingan 1 6 takaran yang menunjukan nilai rata-rata 47,5 kg/cm2 . sedangkan batako tipe A menunjukan nilai rata – rata 94,9 kg/cm2, batako tipe C 86,3 kg/cm2, dan batako tipe D menunjukan nilai rata – rata 79,1 kg/cm2. Pada hasil pengujian kuat tekan batako umur 14 hari, pada batako konvensional atau tanpa penambahan kerak menunjukan nilai rata – rata 38,2 kg/cm2, batako tipe B masih menunjukan nilai rata – rata lebih tinggi 107,3 kg/cm2, sedangkan batako tipe A 71,2 kg/cm2, batako tipe C 66,9 kg/cm2, dan batako tipe D menunjukan nilai rata – rata 62,7 kg/cm2. Batako dengan waktu pengeringan 21 hari pada tipe B tetap memiliki uji kuat tekan tertinggi dibanding tipe A, tipe C, tipe D dan tipe konvensional atau tanpa penambahan kerak yang masing-masing menunjukkan nilai rata-rata dari yang tertinggi 102,3 kg/cm2, 69,9 kg/cm2 , 64,9 kg/cm2 , 61,0 kg/cm2 dan 39,4 kg/cm2 . Pengujian terakhir pada umur 28 hari, uji kuat tekan batako masing-masing sampel memiliki nilai lebih rendah dibanding umur 7, 14, dan 21 hari yaitu pada tipe konvensional atau tanpa penambahan kerak bernilai 40,2 Vol. 5 Juni 2022 Rang Teknik Journal ISSN 2599-2081 Fakultas Teknik UMSB EISSN 2599-2090 kg/cm2 , tipe A kg/cm2 , tipe B 100,0 kg/cm2 , tipe C 64,5 kg/cm2 , sedangkan pada tipe D menujukkan nilai rata-rata 60,8 kg/cm2 . Dari hasil tabel pengujian kuat tekan batako umur 7, 14, 21, dan 28 hari dapat diketahui bahwa semakin lama penambahan waktu pengeringan tidak menunjukkan adanya kenaikan angka kuat tekan pada masing-masing sampel batako. Sedangkan nilai kuat tekan dengan bahan tambah kerak yang semakin besar tidak berpengaruh pada penambahan nilai uji kuat tekan batako yang dihasilkan. Apabila dilihat pada tabel mutu bata SNI-03-0348-1989 batako tipe konvensional atau batako tanpa penambahan kerak pada umur 7, 14, 21, dan 28 hari menunjukan nilai rata-rata 38,2 kg/cm2 – 47,5 kg/cm2 batako tipe konvensional ini termasuk pada tingkat mutu III. Batako tipe A dengan penambahan kerak 0,5 takaran mendapatkan hasil rata-rata 69,9 kg/cm2 - 89,2 kg/cm2 , batako tipe C 64,5 kg/cm2 - 86,5 kg/cm2 , batako tipe D 60,8 kg/cm2 – 79,1 kg/cm2 , dengan rata-rata tersebut batako tipe A, tipe C,dan tipe D termasuk batako dengan tingkat mutu II. Sedangkan batako dengan tingkat mutu I terlihat pada batako tipe B dengan rata-rata 100,0 kg/cm2 -140,9 kg/cm2 . Dari tabel dan uraian kuat tekan batako diatas, maka dapat dibuat grafik yang menunjukan hubungan antara kuat tekan batako terhadap penambahan kerak pada umur 7, 14, 21, dan 28 hari. Gambar 1 Hubungan antara kuat tekan batako terhadap penambahan kerak Berdasarkan grafik di atas bahwa nilai rata-rata kuat tekan batako tetinggi terdapat pada umur 7 hari dan nilai rata-rata terendah pada umur 28 hari, dalam penelitian tersebut dikarenakan perawatan proses pengeringan batako yang kurang sempurna sehingga semakin lama proses pengeringan menyebabkan batako mengalami retak-retak dan kualitas batako mengalami penurunan pada saat uji tes kuat tekan. 2. Bobot Isi Batako Tabel 7 Pemeriksaan Bobot Isi Batako No Jenis Batako Penambahan Kerak Kg Bobot Isi Kg/Batako1Konvensional 02Tipe A 0,53Tipe B 14Tipe C 1,55Tipe D 2Dari data tabel di atas, dapat kita ketahui bahwa bobot isi batako mengalami penurunan seiring bertambahnya waktu pengeringan dan mengalami penurunan bobot isi saat dilakukan penambahan kerak dengan komposisi yang bervariasi. Hal ini menunjukan bahwa batako dengan penambahan kerak merupakan batako ringan dapat menurunkankan konstruksi di bawahya. Terlihat bahwa bobot isi dari batako penambahan kerak dengan komposisi 0,5 takaran atau Tipe A, yang dikeringan secara alami 7, 14, 21, dan 28 hari memiliki bobot isi sebesar 4,7 kg/batako. Untuk batako Tipe B dengan komposisi 1 takaran penambahan kerak memiliki bobot isi berkisar antara 4,7 kg/batako dan mengalami penyusutan sekitar 0,1 kg/batako, setelah 21 dan 28 hari. Batako Tipe C dengan penambahan kerak 1,5 takaran memiliki rata-rata bobot 4,5 kg/batako dan menyusut setalah umur 28 hari sebesar kg/batako. Sedangkan batako tipe D dengan penambahan kerak 2 takaran memiliki bobot lebih rendah dari batako tipe lainnya yaitu berkisar 4,3 kg/batako. Vol. 5 Juni 2022 Rang Teknik Journal ISSN 2599-2081 Fakultas Teknik UMSB EISSN 2599-2090 PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Kuat tekan batako dengan penambahan sludge oil kerak lebih kuat dari pada batako konvensional. Kuat tekan batako dengan penambahan kerak dengan rata-rata nilai tertinggi pada umur 7 hari, karena semakin lama proses pengeringan kualitas batako menjadi menurun atau retak-retak sebab kurangnya perawatan terhadap batako, maka nilai rata-rata kuat tekan batako pada umur 28 hari menjadi rendah atau menurun. Batako dengan penambahan kerak lebih kuat dengan komposisi perbandingan 1 portland cement 5 pasir 1 kerak. Saran 1. Untuk penelitian selanjutya sebaiknya perawatan benda uji tidak dilakukan dengan perendaman karena akan menyebabkan benda uji retak dan hancur, melainkan dilakukan dengan menyelimuti dengan karung goni basah. 2. Sebaiknya proses pendiaman batako dilakukan secara bevariasi misalnya 7 hari, 14 hari, 21 hari dan 28 hari, agar dapat diketahui apakah faktor waktu dapat mempengaruhi nilai kuat tekan batako. 3. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya dalam penelitian ini lebih diperhatikan lagi dalam variasi komposisi campuran batakonya. 4. Untuk penelitian selanjutnya dalam pencampuran dan pengadukan bahan menggunakan mesin molen agar lebih merata pencampuaranya. 5. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya dicoba menggunakan mesin press agar dapat diketahui perbandingan pengaruhnya terhadap batako yang dihasilkan dari cetakan manual. DAFTAR PUSTAKA Abdul, Manap. 1987. Hasil Pengujian dan Analisa Kimia Karbit Kering. Darmono, 2009. Penerapan Teknologi Produksi Bahan Bangunan Berbahan Pasir Bagi Korban Gempa Kulonprogo Serta Analisis Mutu Dan Ekonominya, Univesitas Indonesia, Jakarta. Departemen Pekerjaan Umum, 1982. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia PUBI 1982, LPMB, Bandung. Departemen Pekerjaan Umum, SNI 03-0349-1989,”Conblock concrete block”, Badan Standarisasi Nasional, Jakarta. Departemen Pekerjaan Umum, 1989. Bata Beton untuk pasangan dinding SNI 03-0349-1989, Badan Standarisasi Nasional, Jakarta. Departemen Pekerjaan Umum, 1989. Bata Beton untuk pasangan dinding SNI 03-0691-1989, Badan Standarisasi Nasional, Jakarta. Departemen pekerjaan umum, 1989. SK SNI S-04-1989-F Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A Bahan Bangunan Bukan Logam, Bandung Yayasan LPMB Departemen Pekerjaan Umum, 1991. Spesifikasi Agregat Ringan Untuk Beton Struktural SNI 03-2461-1991, Badan Standarisasi Nasional, Jakarta. Departemen Pekerjaan Umum, 1993. SNI 03-2834-1993 tentang Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal. Badan Standarisasi Nasional, Jakarta. Departemen Pekerjaan Umum, 2004. Semen Portlad SNI 15-2049-2004, Badan Standarisasi Nasional, Jakarta. Frick, Heinz dan Ch. Koesmartadi, 1999. Ilmu Bahan Kanisius, Yogyakarta. Hardjono, A. 2001. Teknologi Minyak Pertama. Yogyakarta Gadjah Mada. University Press. Kurniasari, L, Oktober 2005. Pengolahan Awal Lumpur Minyak Dengan Metod Volatilisasi Momentum” Volume 1, No 2 2004. Teknologi beton. Penerbit Andi offset, Yogyakarta. Murdock, L. J., dan Brook., 1999. Bahan dan Praktek Beton, terjemahan Hindarko, S, Penerbit Erlangga, Jakarta. PT. Pertamina 2001. Pedoman Pengelolaan Limbah Sludge Minyak Pada Kegiatan Operasi Pertamina. Jakarta Pertamina. Rahman, Muhammad Fathur, 2016, Pengaruh Penambahan Serbuk Kaca Pada Batako Vol. 5 Juni 2022 Rang Teknik Journal ISSN 2599-2081 Fakultas Teknik UMSB EISSN 2599-2090 Sebagai Bahan Pembuat Dinding, Medan Universitas Sumatera Utara. Sagel, Gideon, H. Kusuma., Kole, P., 1994. Pedoman Pengerjaan Beton, Erlangga, Jakarta. Supribadi, 1986. Dinding Panel Kering Paving Block, Penerbit Erlangga, Jakarta. Tjokrodimuljo, Kardiyono. 1996. Teknologi Beton. Biro Penerbit Keluarga Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Tjokrodimuljo, Kardiyono 2007. Teknologi Beton. Biro Penerbit Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UGM, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wuryati, Samekto & Candra Rahmadiyanto,2001. Teknologi Beton, penerbit Kanisius, Yogyakarta. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Awal Lumpur Minyak Dengan Metod Volatilisasi MomentumL KurniasariKurniasari, L, Oktober 2005. Pengolahan Awal Lumpur Minyak Dengan Metod Volatilisasi Momentum" Volume 1, No 2Bahan dan Praktek Beton, terjemahanL J MurdockK M BrookMurdock, L. J., dan Brook., 1999. Bahan dan Praktek Beton, terjemahanPedoman Pengelolaan Limbah Sludge Minyak Pada Kegiatan Operasi PertaminaS HindarkoPenerbit ErlanggaJakarta Pt PertaminaHindarko, S, Penerbit Erlangga, Jakarta. PT. Pertamina 2001. Pedoman Pengelolaan Limbah Sludge Minyak Pada Kegiatan Operasi Pertamina. Jakarta RahmanFathurRahman, Muhammad Fathur, 2016, Pengaruh Penambahan Serbuk Kaca Pada Batako ISSN 2599-2081Dinding Panel Kering Paving Block, Penerbit Erlangga, Jakarta. Tjokrodimuljo, Kardiyono. 1996. Teknologi Beton. Biro Penerbit Keluarga Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Tjokrodimuljo, KardiyonoGideon SagelH KusumaP KoleJakarta ErlanggaSupribadiSagel, Gideon, H. Kusuma., Kole, P., 1994. Pedoman Pengerjaan Beton, Erlangga, Jakarta. Supribadi, 1986. Dinding Panel Kering Paving Block, Penerbit Erlangga, Jakarta. Tjokrodimuljo, Kardiyono. 1996. Teknologi Beton. Biro Penerbit Keluarga Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Tjokrodimuljo, Kardiyono 2007. Teknologi Beton. Biro Penerbit Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UGM, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wuryati, Samekto & Candra Rahmadiyanto,2001. Teknologi Beton, penerbit Kanisius, Yogyakarta.

takaran untuk membuat batako